Beberapa
malware atau program jahat yang menyerang Android paling poluler yang
terdeteksi sejauh ini seperti yang dilansir InformationWeek, yakni:
1. Android.PjappsM
Awal tahun 2010, penyerang mendownload
program sah dari Android Market lalu menginfeksinya dengan malware
Android.Pjapps. Versi modifikasi itu didistribusi ulang ke marketplace Android
pihak ketiga. Selain menyedot pulsa dengan mengirim SMS premiun, malware ini
menurut Symantec bertujuan mencuri data personal user yang perangkatnya
terinfeksi.
2. Android.Geinimi
Trojan yang dikenal bernama Geinimi ini
menyebar terutama di China. Ia menginfeksi game Android dan begitu terinstall
di perangkat pengguna, perangkat itu jadi botnet mobile yang bisa dikendalikan
penyerang dari jarak jauh.
3. AndroidOS.FakePlayer
Menurut Symantec, program jahat ini
menyamarkan diri sebagai aplikasi media player. Jika terinstall, secara
diam-diam akan mengirim SMS premium pada nomor di Rusia.
4. DroidDream (aka, Android.Rootcager)
DroidDream termasuk malware yang menggila
dengan menginfeksi sekitar 60 aplikasi berbeda di Android Market serta
menginfeksi ratusan ribu user di kuartal pertama 2011. Malware ini mengubah
perangkat terinfeksi menjadi botnet, menembus sekuriti Android, menginstall software
tambahan dan mencuri data.
5. Android.Bgserv
Beberapa saat sesudah terjangan DroidDream,
Google merilis tool untuk ‘menyembuhkan’ perangkat yang terinfeksi. Namun
penjahat cyber turut mendompleng momen ini dengan merilis versi palsu yang
jahat. Beruntung tidak terlalu berbahaya meski tetap bisa mencuri data.
6. GGTracker
Ancaman GGTracker dinyatakan cukup canggih.
Penjahat cyber mengelabui user dengan membuat halaman web mobile yang terlihat
seperti Android Market di mana sebagian user terjebak mendownload aplikasi
penghemat baterai palsu. Jika terinstall, malware ini akan mengirim SMS premium
dengan biaya sampai USD 40 per SMS.
7. DroidKungFu
Taktik pembuat malware ini adalah
mendistribusi aplikasi sah di Android Market, menunggu banyak user
mengunduhnya, kemudian menginjeksinya dengan malware kala user melakukan update
over the air (OTA). Beruntung, DroidKungFu sudah diketahui ‘kejahatannya’
sebelum menginfeksi user sehingga tak jadi masuk ke Android Market.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Posting Komentar